
Di tengah tuntutan hidup yang serba cepat, tidur sering jadi korban. Banyak orang merasa bisa menunda atau mengurangi waktu tidur demi pekerjaan, hiburan, atau aktivitas lainnya. Namun, para ahli kesehatan terus mengingatkan bahwa tidur tidak berkualitas bukan hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga menyimpan ancaman serius bagi kesehatan fisik dan mental, serta produktivitas sehari-hari.
Seperti dilansir oleh Kompas.com, dokter spesialis saraf, Dr. Indah Permata, menjelaskan bahwa tidur bukan sekadar istirahat pasif. “Saat kita tidur, tubuh melakukan serangkaian proses penting seperti perbaikan sel, konsolidasi memori, pelepasan hormon vital, dan detoksifikasi otak. Jika proses ini terganggu, dampaknya bisa meluas ke seluruh sistem tubuh,” ujarnya dalam sebuah seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jakarta pekan lalu.
Ancaman di Balik Kurangnya Tidur Berkualitas
Mengutip laporan dari World Health Organization (WHO) dan berbagai studi kesehatan yang dimuat di Jurnal Kesehatan Nasional, kurang tidur atau tidur yang tidak nyenyak dapat memicu berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
- Penurunan Fungsi Kognitif: Sulit konsentrasi, daya ingat menurun, pengambilan keputusan yang buruk, dan reaksi yang lambat adalah gejala awal yang sering dirasakan. Ini berdampak langsung pada kinerja akademik atau profesional.
- Gangguan Kesehatan Mental: Tidur yang buruk sangat berkaitan erat dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan mudah tersinggung. Ini menciptakan lingkaran setan di mana stres menyebabkan sulit tidur, dan kurang tidur memperburuk stres.
- Sistem Kekebalan Tubuh Melemah: Kurang tidur kronis dapat menekan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, seperti flu dan batuk.
- Risiko Penyakit Kronis Meningkat: Penelitian menunjukkan hubungan kuat antara tidur tidak berkualitas dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Hal ini karena tidur memengaruhi regulasi hormon nafsu makan dan metabolisme glukosa.
- Peningkatan Risiko Kecelakaan: Kantuk ekstrem dapat mengurangi kewaspadaan layaknya seseorang yang berada di bawah pengaruh alkohol, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas atau insiden di tempat kerja
Mengenali Tanda Tidur Tidak Berkualitas
Bagaimana mengetahui jika Anda mengalami tidur tidak berkualitas? Beberapa tanda umum, sebagaimana dijelaskan oleh National Sleep Foundation, meliputi:
- Merasa lelah atau lesu bahkan setelah bangun tidur.
- Kesulitan berkonsentrasi sepanjang hari.
- Mudah tersinggung atau perubahan mood.
- Sering menguap atau mengantuk di siang hari.
- Sakit kepala di pagi hari.
- Masalah daya ingat.
Sousi untuk Tidur yang Lebih Baik
Kabar baiknya, tidur berkualitas bisa diupayakan. Berikut adalah beberapa langkah yang direkomendasikan oleh para ahli dan berbagai institusi kesehatan, termasuk saran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
- Prioritaskan Jadwal Tidur Konsisten: Usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ini membantu mengatur jam biologis tubuh Anda.
- Ciptakan Lingkungan Tidur Ideal: Pastikan kamar tidur gelap, tenang, sejuk, dan nyaman. Singkirkan gawai elektronik yang memancarkan cahaya biru.
- Batasi Stimulan: Hindari kafein dan nikotin beberapa jam sebelum tidur. Alkohol mungkin membantu Anda tertidur, tetapi seringkali mengganggu kualitas tidur di paruh kedua malam.
- Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, tetapi hindari olahraga berat mendekati waktu tidur.
- Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau journaling sebelum tidur untuk menenangkan pikiran.
- Perhatikan Asupan Makanan: Hindari makan berat atau pedas menjelang tidur yang dapat memicu gangguan pencernaan.
- Mandi Air Hangat: Mandi air hangat dapat membantu tubuh rileks sebelum tidur.
Jika Anda sudah mencoba berbagai cara namun tetap mengalami kesulitan tidur kronis, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur. Bisa jadi ada kondisi medis mendasar seperti apnea tidur atau insomnia kronis yang memerlukan penanganan profesional.
Dengan memberikan perhatian lebih pada kualitas tidur, kita tidak hanya berinvestasi pada kesehatan jangka panjang, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas kita setiap hari. (IG)




No Responses