
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, aktivitas fisik seringkali terpinggirkan. Banyak dari kita yang menghabiskan berjam-jam duduk di depan layar, baik untuk bekerja maupun bersantai. Padahal, tubuh kita dirancang untuk bergerak. Kebiasaan berjalan kaki, meskipun terlihat sederhana, adalah fondasi penting untuk kesehatan fisik dan mental.
Namun, bagaimana kita tahu jika tubuh kita sebenarnya sudah “berteriak” meminta lebih banyak gerakan? Dilansir dari berbagai sumber kesehatan, ada beberapa tanda yang mungkin sering Anda alami, tapi luput dari perhatian. Mari kita telaah lima tanda utama yang menunjukkan Anda butuh lebih banyak jalan kaki.
- Merasa Lesu dan Kurang Energi Sepanjang Hari
Apakah Anda sering merasa lelah bahkan setelah tidur cukup? Atau merasa sulit fokus dan mudah mengantuk di siang hari? Ini bisa jadi alarm.
“Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan sirkulasi darah dan oksigen ke otak, membuat kita merasa lesu dan sulit berkonsentrasi,” ujar Dr. Tania Putri, seorang praktisi kesehatan umum, seperti dikutip dari Kompas.com. Jalan kaki dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak, yang pada gilirannya akan meningkatkan energi dan kewaspadaan. Cukup berjalan kaki 10-15 menit di sela aktivitas bisa membuat perbedaan.
- Mood Sering Berubah dan Mudah Stres
Jika Anda merasa lebih mudah marah, cemas, atau suasana hati sering tak menentu, jalan kaki bisa menjadi solusi alami. Aktivitas fisik memicu pelepasan endorfin, hormon alami yang dikenal sebagai ‘peningkat mood‘.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Psychiatric Research menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur, termasuk jalan kaki, dapat secara signifikan mengurangi gejala depresi dan kecemasan. “Berjalan kaki, terutama di alam terbuka, adalah terapi alami yang efektif untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres,” kata Dr. Michael Mosley, seorang dokter dan jurnalis kesehatan Inggris, dalam wawancaranya dengan BBC Health.
- Susah Tidur Nyenyak di Malam Hari
Insomnia atau kualitas tidur yang buruk adalah masalah umum di era digital ini. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena tubuh kurang bergerak sepanjang hari. Energi yang tidak terpakai dapat membuat tubuh tetap ‘waspada’ di malam hari.
Berjalan kaki secara teratur dapat membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, yaitu siklus tidur-bangun alami Anda. Namun, penting untuk tidak berjalan kaki terlalu dekat dengan waktu tidur, setidaknya berikan jeda 2-3 jam sebelum Anda beranjak ke tempat tidur, agar tubuh punya waktu untuk mendinginkan diri.
- Berat Badan Sulit Turun atau Cenderung Naik
Meskipun diet sudah diatur, jika berat badan tak kunjung ideal atau justru terus bertambah, kurangnya gerakan bisa menjadi faktor penentu. Jalan kaki adalah bentuk latihan kardiovaskular sederhana yang membakar kalori dan membantu meningkatkan metabolisme.
“Banyak orang meremehkan pembakaran kalori dari jalan kaki. Padahal, konsistensi adalah kuncinya. Berjalan kaki cepat selama 30 menit bisa membakar ratusan kalori, tergantung berat badan dan intensitas,” jelas seorang ahli gizi dari Mayo Clinic, seperti yang pernah dilansir oleh detikHealth. Jangan lupakan kekuatan jalan kaki sebagai pendukung program penurunan berat badan Anda.
- Sendi Terasa Kaku dan Sering Nyeri
Sering merasakan lutut atau sendi lainnya kaku, terutama setelah duduk lama? Ini bisa jadi tanda sendi Anda membutuhkan lebih banyak ‘pelumasan’ alami yang didapat dari gerakan. Berjalan kaki adalah latihan berdampak rendah yang sangat baik untuk kesehatan sendi.
Gerakan jalan kaki membantu mendistribusikan cairan sinovial, pelumas alami sendi, sehingga mengurangi kekakuan dan nyeri. “Bagi penderita radang sendi sekalipun, jalan kaki teratur dengan intensitas yang tepat justru sangat dianjurkan untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot di sekitar sendi,” ungkap Dr. Kevin R. Stone, seorang ahli bedah ortopedi terkemuka, dalam tulisannya di Forbes Health. (IG)




No Responses